Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa
harapan berartimanusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun mempunyaiharapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan bergantungpada pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau
tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yangmempunyai
harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaanpada diri
sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agarharapan terwujud,
maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkandengan cita-cita,
maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk,sedangkan cita-cita pada
umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena
belumterwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang
menginginkanhal yang lebih baik atau meningkat.Menurut
kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunialangsung
disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluargadan anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang
mendorong manusia hidupdalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan
kodrat dan dorongan kebutuhanhidup.Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup itumaka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya
harapan itu adalahkeinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan
kodratnyaharapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
-Kelangsungan hidup (survival)
-Keamanan (safety)
-Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving
and love)4.
Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu
mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan,
biasanya
bempa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada
pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.
Misalnya, Budi yang hanya mampu n~embeli sepeda, biasanya tidak mempunyai
harapan untuk membeli mobil. Seorang yang nlempunyai harapan yang bcrlebihan
tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa
“Si pungguk merindukan bulan”
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai
harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang,
tetapi tidak
ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai.
Bagaimana Rafiq
memperoleh nilai A. luluspun n~ungkin tidak. Harapan hams berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada din sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh.
Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya
harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu te jadi;
sehingga
harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat te jadi. Dengan demikian harapan
menyangkut
masa depan.
Menurut
kodratnya nianusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung
disambut dalanl suatu pergaulan hidup. yakni di tengah suatu keluarga atau
anggota masyarakat
lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah –
tengah
manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dm berkembang baik fisik/jasmani
maupun mental/
spiritualnya. Ada dua hal ya,g mcndorong orang hidup bergaul dengan manusia
lain, yakni
dorongan kodrat dan dorongan kebutuhal hidup.
Dalam zaman moden ini,tekanan atau strees adalah
perkara yang tidak dapatdipisahkan daripada
hidup seseorang.Di mana-mana sahaja seseorang itutidak terlepas daripada
lingkaran tekanan,tidak kira sama ada ketika belejardi sekolah ataupun
universiti,bekerja di pejabat,bermain di padang,berada didalam ataupun di luar rumah mahupun ketika sedang
memandu kenderaan. Setiap individu juga memberikan reaksi dan tindak
balas yang berbeza-bezakepada tekanan yang
dialaminya.Ada individu yang mampu menghadapitekanan dengan mudah,
tetepi tidak kurang juga yang terpaksa memerlukansokongan dan bantuan orang lain ketika menghadapi tekanan .Apa yang
pastiialah, tekanan ialah satu punca
kepada hampir semua masalah dankecelaruan psikologi.Tekanan yang berlebihan dapat
mengakibatkanperasaan bimbang,gelisah,rungsing,sedih dan kadang-kadang
menimbulkanberbagai masalah psikosomatik
( tekanan jiwa ).
Seseorang individu yang sedang
dalam situasi sebegini ada kemungkinanbertindak di luar batas normal
masyarakat akibat daripada terjejasnyakemampuan berfikir secara rasional.Dr. Rohany
mengatakan,”Apabilaberlakunya krisis,seseorang itu tidak mampu berfikir dengan
baik.Keupayaanberfikir juga terjejas kerana gangguan emosi yang serius. Sesuatu
kejadianberlaku dalam situasi begini juga
biasanya dikaitkan dengan persepsiancaman
kepada kehidupan atau integriti diri seseorang”.(Berita Harian,6 Jun
1994,hal. 21)Perasaan gelisah yang disebutkan
bukanlah penyakit fizikal yang dapatdikesan
daripada perubatan fizikal seseorang individu.Sebaliknya, kegelisahan
adalah gangguan emosi yang meletakkan seseorang itu di dalamkeadaan yang tidak meyenangkan.Keadaan ini disebabkan
oleh ketiadaanperangkaan atau perangcangan awal dalam membolos kehidupan
sarat berisicabaran.Sesetengah individu silap menilai dengan menyangka mengambilubat-ubatan kimia daripada doktor dapat menyembuhkan
gangguanemosinya.Anggapan mereka dengan
memekan ubat tidur,masalah akanterurai
dan tenang selepas bangkit dari tidurnya.Ternyata sangkaan itumeleset sama sekali.Kecuaian mengisi kekosongan hati menyebabkan mental dan fizikalmengalami
ketidakkeruan dalam kehidupan.Entah hiulu ataupun hilir halatuju langkahnya.Semua ini berasaskan sekatul
darah yang salah slotpenghayatan.Jiwa seseorang insan memerlukan bimbingan atau
satupengisiaan pemantapan kepercayaan dalam kehidupan sehariannya.SelainIslam
,
tidak ada pedoman hidup yang
sempurna dan jitu dengan fitrahseorang insan.Sekiranya tersilap
langkah, individu itu akan melalui kehidupanyang tidak bermakna ,berfikiran
pasif,tidak kuat untuk mencuba sesuatu dantiada cita-cita yang tinggi.Pada
hakikatnya individu ini telah mati sebelumajal menjemputnya
.
Kebanyakan individu tidak menghiraukan betapa
tandusnya rohani dantidak diberi santapan secukupnya
seperti gelojoh santapan jasmaninya.Dengan
mendekati dan terukir rasa cinta kepada Allahbaharulah terubat rohani dengan
mujarab.Sedarlah,rohani begitumerindui belaian ingatan iklas kepada
penciptanya.Mari bersama-samasahabatku mencapai ridha Allah.Setiap manusia yang bergelar insan haruslah berhati-hati
dalammemandu perjalanan hidupnya agar sentiasa diatas landasan yangtepat
dengan kemahuan Illahi.Sekiranya berlaku khilaf,bawalah Istirfardan kembali pada fitrah seorang insan setulusnya.Ampun
maaf sekiranya terdapat kesilapan dalam article ini,segalanya
kembali padadiriku yang kerdil ini dan tiada barmaya disisi Illahi.
Tiga Macam Kecemasan Yang Menimpa Manusia
Sigmeund freud ahli psikoanalisa berpendapat bawa ada
tiga macam kecemasan yang menimpa mansusia yaitu kecemasan kenyataan (objektid)
kecemasan neurotic dan kecemasan moril.
Kecemasaan Objektif
Kecematan tentang kenyataaan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai
akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar bahaya adalah sikap
keadaan dalam lingkungan seseorangyang mengancam ntuk mencelakaakaknnya
pengalaman bahaya mewarisi kecenderungannya untuk menjadi takut kalau
berada dekat benda benda tertentu atau keadaan tertentu di lingkungannya.
Sebagai contoh, jika seorang wanita yang pernah trauma dengan kecoa, maka
dia akan cenderung takut jika melihat kecoa. Namun ada orang dengan reaksi
membalik. Karena ia mendendam maja ua berusaha selalu untuk ganti berbuat
kejam sebagi pelampiasannya. Misalnya seperti ayng ada di Film Forbidden
Party, a.k.a Invitation only.
Kecemasan Nerotis (Syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya yang naluriah.
menurut Sugmund Freud kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam.
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan kecemasan
timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri atau takut akan id
nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini
menjadi sifat dari seorang yang gelusan , yang selalu mengira bahwa
sesuatu yang hebat terjaid.
Kecemasaan Moril
Kecemasan moril sidebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki
bermacam macam emosi antara lain: iri, benci dendam dengki dan marah
gelisah cinta dan rasa kurnag percaya diri.
Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang canntik maka dalam
pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan sementara itu ia pun
tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan segingga kawan kawannya lebih
diniliai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menimbulakan kecemasan moril
Sebab-sebab Orang Gelisah
Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)
Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )
Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
Usaha-usaha yang dapat kita lakukan untuk mengatasi
kegelisahan ini peratama-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih
dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat
berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. Sedangkan cara yang
paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada
Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya. Kita harus percaya
bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampun.
ManusiaDan
Kegelisahan adalah perkara yang tidak dapatdipisahkan daripada hidup seseorang.Di mana-mana sahaja seseorang itutidak
terlepas daripada lingkaran tekanan,tidak kira sama ada ketika belejardi
sekolah ataupun universiti,bekerja di pejabat,bermain di padang,berada didalam ataupun di luar rumah mahupun ketika sedang
memandu kenderaan.Setiap individu juga memberikan reaksi dan tindak
balas yang berbeza-bezakepada tekanan yang
dialaminya.Ada individu yang mampu menghadapitekanan dengan mudah,
tetepi tidak kurang juga yang terpaksa memerlukansokongan dan bantuan orang lain ketika menghadapi tekanan .Apa yang
pastiialah, tekanan ialah satu punca
kepada hampir semua masalah dankecelaruan psikologi.Tekanan yang berlebihan dapat
mengakibatkanperasaan bimbang,gelisah,rungsing,sedih dan kadang-kadang
menimbulkanberbagai masalah psikosomatik (tekanan
jiwa)
.Seseorang individu
yang sedang dalam situasi sebegini ada kemungkinanbertindak di luar batas normal masyarakat akibat
daripada terjejasnyakemampuan berfikir secara rasional.Dr. Rohany mengatakan,”Apabilaberlakunya
krisis,seseorang itu tidak mampu berfikir dengan baik.Keupayaanberfikir juga
terjejas kerana gangguan emosi yang serius. Sesuatu kejadianberlaku dalam situasi begini juga biasanya dikaitkan
dengan persepsiancaman kepada
kehidupan atau integriti diri seseorang”.(Berita Harian,6 Jun 1994,hal.
21)Perasaan gelisah yang disebutkan bukanlah
penyakit fizikal yang dapatdikesan
daripada perubatan fizikal seseorang individu.Sebaliknya,kegelisahan
adalah gangguan emosi yang meletakkan seseorang itu di dalam keadaan yang tidak meyenangkan.Keadaan ini disebabkan
oleh ketiadaanperangkaan atau perangcangan awal dalam membolos kehidupan
sarat berisicabaran.Sesetengah individu silap menilai dengan menyangka mengambilubat-ubatan kimia daripada doktor dapat menyembuhkan
gangguanemosinya.Anggapan mereka dengan
memekan ubat tidur,masalah akanterurai
dan tenang selepas bangkit dari tidurnya.Ternyata sangkaan itumeleset sama sekali.Kecuaian mengisi kekosongan hati menyebabkan mental dan fizikalmengalami
ketidakkeruan dalam kehidupan.Entah hiulu ataupun hilir halatuju langkahnya.Semua ini berasaskan sekatul
darah yang salah slotpenghayatan.Jiwa seseorang insan memerlukan bimbingan atau
satupengisiaan pemantapan kepercayaan dalam kehidupan sehariannya.SelainIslam
,
tidak ada pedoman hidup yang
sempurna dan jitu dengan fitrahseorang insan.Sekiranya tersilap
langkah, individu itu akan melalui kehidupanyang tidak bermakna ,berfikiran
pasif,tidak kuat untuk mencuba sesuatu dantiada cita-cita yang tinggi.Pada
hakikatnya individu ini telah mati sebelumajal menjemputnya
Dalam
futsal ada beberapa elemen dasar yang harus dipahami ketika bermain futsal,
secara umum, tidak berbeda jauh dengan bermain sepak bola konvensional. Namun
ada beberapa yang perlu dilakukakan dengan keahlian khusus. Berikut
teknik-teknik dasar dalam futsal yang mutlak harus di kuasai oleh setiap pemain
futsal:
1.Kontrol
Bola
Teknik mengontrol
bola dalam permainan futsal dapat dilakukan dengan menggunakan kaki dalam, kaki
luar dan telapak kaki sebelah depan memanfaatkan sol sepatu. Teknik mengontrol
bola dengan sol dalam futsal sangat penting sehingga harus dikuasai oleh setiap
pemain.
2.Passing/Pengumpan
Operan bisa dilakukan dengan
menggunakan beragam sisi kaki. mau memakai kaki dalam, kaki luar, ujung kaki,
tumit, atau sisi bawah tidak ada yang salah. Namun yang paling baik adalah
menggunakan kaki dalam dengan arah mendatar. Pasalnya, operan ini memiliki
akurasi paling baikdi banding yang lainnya. Termasuk umpan panjang yang
menyusur lapangan. dan juga yang paling penting ketepatan mengoper bola pad
kawan.
Bermain Futsal tidak jauh berbeda
dengan bermain Sepakbola pada umumnya, butuh kekuatan stamina, mental dan
strategi. Ada sedikit perbedaan mendasar dalam hal pola permainan dan
pengaturan serangan.
Pola permainan dalam Futsal banyak
didominasi permainan kaki ke kaki, maksudnya pengaturan dalam bertahan, maupun
menyerang lebih banyak dilakukan dengan umpan-umpan pendek, mengingat ukuran
lapangan yang lebih kecil dibanding lapangan sepakbola. Dengan pola seperti ini
skill dan kekompakan tim terutama dalam mengolah bola, mengumpan, menjaga
pertahanan dan menyerang ke daerah lawan sangat diperlukan.
Didalam Futsal jarang sekali diterapkan
umpan-umpan panjang, strategi ini hanya buang-buang energi, disamping itu juga
tidak mencerminkan permainan yang baik dan enak dilihat . Namun demikian,
bukannya hal tersebut dilarang atau tidak disarankan, tinggal kembali kepada
individu sendiri, mau bagaimana memainkan permainan Futsal tersebut. Jarangnya
teknik-teknik tersebut diterapkan, hal ini lebih kepada bisa terciptanya pola
permainan yang cantik, enak dilihat serta proses gol yang indah. Begitu juga
dengan heading bola, gol-gol yang tercipta dengan kepala bisa lebih
terlihat bagus dan enak untuk dilihat, terlebih jika proses penyerangan
tersebut dilakukan dengan pola penyerangan terstruktur.
Nah sekarang tinggal bagaimana kita
membuat suatu pola dan strategi bermain yang bagus, untuk hal itu tentunya ada
beberapa hal yang menjadi fokus utama dalam menciptakan pola permainan yang
bagus.
1. Penguasaan
terhadap bola.
Untuk melatih penguasaan bola tahap
pertama adalah dengan memfokuskan pada kekuatan dan kelincahan dalam pergerakan
kaki, sebagaimana saya jelaskan dalam artikel Tips warming up sebelum bermain
futsal, pemanasan sangat diperlukan, lakukan sesering mungkin dribling
untuk menselaraskan pergerakan kaki dan arah bola, bisa dilakukan dengan
variasi zig-zag.
3.Untuk
membentuk tim yang bagus, cermati skill tiap-tiap pemain dalam hal penguasaan
bola, pengaturan serangan dan menyerang.Tempatkan pemain yang memiliki model
pergerakan kaki yang rapat sebagai pemain bertahan, rapat di sini maksudnya
model pergerakan kakinya yang tidak terlalu panjang, hal ini bisa lebih berguna
untuk menghambat laju pergerakan bola lawan, dan sebaliknya tipe pemain dengan
pergerakan panjang lebih bisa dimanfaatkan sebagai penyerang. Untuk pemain
tengah dibutuhkan sosok yang memiliki kemampuan mengatur serangan dan yang
lebih diutamakan adalah kemampuan stamin yang paling prima, mengingat posisinya
memungkinkan melakukan penyerangan dan bertahan
4.Jumlah
pemain Futsal bisa dilakukan 5 atau 6 orang termasuk penjaga gawang. Penempatan
pemain yang pas menurut karakter dan gaya permainan masing-masing posisi akan
lebih menyeimbangkan pola dalam bertahan maupun menyerang, adapun posisi yang
bisa diterapkan sebagai berikut. Jumlah pemain 5 orang :
Pengertian
tanggung jawab memang seringkali terasa sulit untuk menerangkannya dengan
tepat. Adakalanya tanggung jawab dikaitkan dengan keharusan untuk berbuat
sesuatu, atau kadang-kadang dihubungkan dengan kesedihan untuk menerima
konsekuensi dari suatu perbuatan. Banyaknya bentuk tanggung jawab ini
menyebabkan terasa sulit merumuskannya dalam bentuk kata-kata yang sederhana
dan mudah dimengerti. Tetapi kalau kita amati lebih jauh, pengertian tanggung
jawab selalu berkisar pada kesadaran untuk melakukan, kesediaan untuk
melakukan, dan kemampuan untuk melakukan.
Dalam
kebudayaan kita, umumnya "tanggung jawab" diartikan sebagai keharusan
untuk "menanggung" dan "menjawab" dalam pengertian lain
yaitu suatu keharusan untuk menanggung akibat yang ditimbulkan oleh perilaku
seseorang dalam rangka menjawab suatu persoalan.
Pada
umumnya banyak keluarga berharap dapat mengajarkan tanggung jawab dengan
memberikan tugas-tugas kecil kepada anak dalam kehidupan sehari-hari. Dan
sebagai orangtua tentunya kita pun berkeinginan untuk menanamkan rasa tanggung
jawab pada anak.
Tuntutan
yang teguh bahwa anak harus setia melakukan tugas-tugas kecil itu, memang
menimbulkan ketaatan. Namun demikian bersamaan dengan itu bisa juga timbul
suatu pengaruh yang tidak kita inginkan bagi pembentukan watak anak, karena
pada dasarnya rasa tanggung jawab bukanlah hal yang dapat diletakkan pada
seseorang dari luar, rasa tanggung jawab tumbuh dari dalam, mendapatkan
pengarahan dan pemupukan dari sistem nilai yang kita dapati dalam lingkungan
keluarga dan masyarakat. Rasa tanggung jawab yang tidak bertumpuk pada
nilai-nilai positif, adakalanya dapat berubah menjadi sesuatu yang asosial.
Ada
beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mendidik anak sejak usia dini agar
menjadi anak yang bertanggung jawab, sebagaimana Charles Schaeffer, Ph.D.
mengutip apa yang pernah dikemukakan oleh Dr. Carlotta De Lerma, tentang
prinsip-prinsip penting yang harus dilakukan untuk membantu anak bertanggung
jawab.
1.
Memberi teladan yang baik.
Dalam
mengajarkan tanggung jawab kepada anak, akan lebih berhasil dengan memberikan
suatu teladan yang baik. Cara ini mengajarkan kepada anak bukan saja apa yang
harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya, akan tetapi juga bagaimana
orangtua melakukan tugas semacam itu.
2.
Tetap dalam pendirian dan teguh dalam prinsip.
Dalam
hal melakukan pekerjaan, orangtua harus melihat apakah anak melakukannya dengan
segenap hati dan tekun. Sangat penting bagi orangtua untuk memberikan suatu
perhatian pada tugas yang tengah dilakukan oleh si anak. Janganlah sekali-kali
kita menunjukkan secara langsung tentang kesalahan-kesalahan anak, tetapi
nyatakanlah bagaimana cara memperbaiki kesalahan tersebut. Dengan demikian
orantua tetap dalam pendirian, dan teguh dalam prinsip untuk menanamkan rasa
tanggung jawab kepada anaknya.
3.
Memberi anjuran atau perintah hendaknya jelas dan terperinci.
Orangtua
dalam memberi perintah ataupun anjuran, hendaklah diucapkan atau disampaikan
dengan cukup jelas dan terperinci agar anak mengerti dalam melakukan tugas yang
dibebankan kepadanya.
4.
Memberi ganjaran atas kesalahan.
Orangtua
hendaknya tetap memberi perhatian kepada setiap pekerjaan anak yang telah
dilakukannya sesuai dengan kemampuannya. Tidak patut mencela pekerjaan anak
yang tidak diselesaikannya. Kalau ternyata anak belum dapat menyelesaikan
pekerjaannya saat itu, anjurkanlah untuk dapat melakukan atau melanjutkannya
besok hari. Dengan memberikan suatu pujian atau penghargaan, akan membuat anak
tetap berkeinginan menyelesaikan pekerjaan itu. Seringkali orangtua senang
menjatuhkan suatu hukuman kepada anak yang tidak berhasil menyelesaikan tugasnya.
Andaikan memungkinkan lebih baik memberikan ganjaran atas kesalahan dan tidak
semata-mata mempermasalahkannya.
5.
Jangan terlalu banyak menuntut.
Orangtua
selayaknya tidak patut terlalu banyak menuntut dari anak, sehingga dengan
sewenang-wenang memberi tanggung jawab yang tidak sesuai dengan kemampuannya.
Berikanlah tanggung jawab itu setahap demi setahap, agar si anak dapat
menyanggupi dan menyenangi pekerjaan itu.
Suatu
kebiasaan yang keliru pada orangtua dalam hal mendidik anak, adalah bahwa mereka
seringkali sangat memperhatikan dan mengikuti emosinya sendiri. Tetapi
sebaliknya emosi anak-anak justru kurang diperhatikan. Orangtua boleh saja
marah kepada anak, akan tetapi jagalah supaya kemarahan yang dinyatakan dalam
tindakan seperti omelan dan hukuman itu benar-benar tepat untuk perkembangan
jiwa anak. Dengan perkataan lain, marahlah pada saat si anak memang perlu
dimarahi.
Anak-anak
yang sudah mampu berespon secara tepat, adalah anak yang sudah mampu berfikir
dalam mendahulukan kepentingan pribadi. Dan anak seperti ini sudah tinggal
selangkah lagi kepada pemilikan rasa tanggung jawab.
Pada
hakekatnya tanggung jawab itu tergantung kepada kemampuan, janganlah lantas
kita mengatakan bahwa anak yang berusia tujuh tahun itu tidak mempunyai
tanggung jawab, karena tidak menjaga adiknya secara baik, sehingga si adik
terjatuh dari atas tembok. Sesungguhnya anak yang baru berusia tujuh tahun
tidak akan mampu melakukan hal seperti itu. Jelaslah bahwa beban tanggung jawab
yang diserahkan pada seorang anak haruslah disesuaikan dengan tingkat
kematangan anak. Untuk itu dengan sendirinya orangtua merasa perlu untuk lebih
jauh mengenal tentang kemampuan anaknya.
Dalam
memberikan anak suatu informasi tentang hal yang harus dilakukan dan yang tidak
boleh dilakukan adalah sangat penting. Tanpa pengetahuan ini anak tidak bisa
disalahkan bila ia tidak mau melakukan apa yang seharusnya ia lakukan. Namun
untuk sekedar memberitahu secara lisan, seringkali tidak cukup. Orangtua juga
harus bisa menjelaskan dengan contoh bagaimana caranya melakukan hal tersebut,
disamping harus dijelaskan alasan-alasan mengapa hal itu harus dilakukan, atau
tidak boleh dilakukan.
Biasanya
kita cenderung untuk melihat rasa tanggung jawab dari segi- segi yang konkrit,
seperti: apakah tingkah lakunya sopan atau tidak; kamar anak bersih atau tidak;
apakah si anak sering terlambat datang ke sekolah atau tidak; dan sebagainya.
Seorang
anak bisa saja berlaku sopan, datang ke sekolah tepat pada waktunya, tetapi
masih juga membuat keputusan-keputusan yang tidak bertanggungjawab. Contoh
seperti ini seringkali kita jumpai terutama pada anak-anak yang selalu
mendapatkan instruksi atau petunjuk dari orangtua mengenai apa yang mesti
mereka kerjakan, sehingga mereka kurang mendapat kesempatan untuk mengadakan
penilaian sendiri, mengambil keputusan sendiri serta mengembangkan norma-norma
yang ada dalam dirinya.
Rasa
tanggung jawab sejati haruslah bersumber pada nilai-nilai asasi kemanusiaan.
Nilai-nilai tidak dapat diajarkan secara langsung. Nilai-nilai dihirup oleh
anak dan menjadi bagian dari dirinya hanya melalui proses identifikasi, dengan
pengertian lain, anak menyamakan dirinya dengan orang yang ia cintai dan ia
hormati serta berusaha meniru mereka. Contoh hidup yang diberikan orangtua,
akan menciptakan suasana yang diperlukan untuk belajar bertanggung jawab.
Pengalaman-pengalaman konkrit tertentu memperkokoh pelajaran itu, sehingga
menjadi bagian dari watak dan kepribadian anak.
Jadi
jelaslah, bahwa masalah rasa tanggung jawab pada anak, akhirnya kembali pada
orangtuanya sendiri, atau dengan kata lain terpulang pada nilai-nilai dalam
diri orangtua, yaitu seperti tercermin dalam mengasuh dan mendidik anak.
Arti
tanggung jawab di atas semestinya sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap
orang. Tetapi jika kita diminta untuk melakukannya sesuai dengan definisi
tanggung jawab tadi, maka seringkali masih merasa sulit, merasa keberatan,
bahkan ada orang yang merasa tidak sanggup jika diberikan kepadanya suatu
tanggung jawab. Kebanyakan orang
mengelak bertanggung jawab, karena jauh lebih mudah untuk “menghindari”
tanggung jawab, daripada “menerima” tanggung jawab.
Banyak
orang mengelak bertanggung jawab, karena memang lebih mudah menggeser tanggung
jawabnya, daripada berdiri dengan berani dan menyatakan dengan tegas bahwa, “Ini
tanggung jawab saya!” Banyak orang yang sangat senang dengan melempar tanggung
jawabnya ke pundak orang lain.
Oleh
karena itulah muncul satu peribahasa, “lempar batu sembunyi tangan”. Sebuah
peribahasa yang mengartikan seseorang yang tidak berani bertanggung jawab atas
perbuatannya sendiri, sehingga dia membiarkan orang lain menanggung beban
tanggung jawabnya. Bisa juga diartikan sebagai seseorang yang lepas tanggung
jawab, dan suka mencari “kambing hitam” untuk menyelamatkan dirinya sendiri
dari perbuatannya yang merugikan orang lain.
Sebagian
orang, karena tidak bisa memahami arti dari sebuah tanggung jawab; seringkali
dalam kehidupannya sangat menyukai pembelaan diri dengan kata-kata, “Itu bukan salahku!” Sudah terlalu
banyak orang yang dengan sia-sia, menghabiskan waktunya untuk menghindari
tanggung jawab dengan jalan menyalahkan orang lain, daripada mau menerima
tanggung jawab, dan dengan gagah berani menghadapi tantangan apapun di
depannya.
Banyak
kejadian di negara kita ini, yang disebabkan oleh orang yang tidak bertanggung
jawab, malah sering dimenangkan atau diberikan bantuan berlebihan oleh
lingkungannya dengan sangat tidak masuk akal. Sungguh sangat menyedihkan. Di
masa kini, kita memiliki banyak orang yang mengelak bertanggung jawab; karena
mereka ini mendapatkan keuntungan dari sikapnya itu.
Dan
gilanya, “lepas tanggung jawab” itu sering didukung oleh lingkungan dekatnya,
teman-temannya, anak buahnya, atasannya, anak kandungnya, bahkan didukung oleh
istri atau suaminya. Anda bisa lihat, misalnya, korupsi, dan manipulasi.
Sebagian besar orang-orang di lingkungan dekatnya pasti mendukungnya, karena
mereka semua pasti ikut merasakan hasil-hasil dari korupsi atau manipulasi itu.
Apakah dunia kita ini sudah dekat dengan kiamat?
Pandangan Hidupmerupakan suatu
dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan
hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara.
Semua manusia pasti mempunyai suatu pandangan hidup sendiri – sendiri dan
kemungkinan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Tak sedikit pula
orang yang mempunyai pandangan hidup yang sangat bertentangan dengan pandangan
hidup orang yang lainnya, itulah yang sering memicu perdebatan diantara umat
manusia dalam kehidupan sehari hari.
Seperti yang ada di negara kita
sekarang ini, semakin maraknya kasus terorisme. Masalah ini terjadi akibat
kurang tepatnya pandangan suatu orang terhadap masalah kehidupan sehari – hari.
Mereka manafsirkan atau mengartikan suatu ajaran secara sepotong –
sepotong dan hanya berdasarkan pada satu atau dua sumber saja tidak melihat
keadaan sekitar yang diperkirakan secara logika sehingga mendapatkan penjelasan
yang kurang tepat.
Mereka berpandangan bahwa semua orang
yang menentang atau memusuhi keyakinannya adalah musuh buat mereka dan itu
harus dimusnahkan dari muka bumi ini untuk tersciptanya kehidupan yang aman dan
sejahtera. Padahal kalau kita perhatikan sebenarnya pandangan mereka terhadap
masalah tersebut adalah kurang tepat, bukan sewajarnya orang yang keliru itu
disadarkan untuk kembali ke jalan yang lurus bukan malah ditiadakan atau
dimusnahkan.
Tetapi pandangan seperti itu seperti
sudah mendarah daging pada diri mereka dan orang – orang pengikutnya. Bahkan
mereka menganggap kalau melakukan hal tersebut akan mendapat suatu pahala yang
besar dan kalaupun mereka maninggal dalam menjalankan aksi mereka tersebut
dianggap sebagai mati syahid. Padahal kalau diamati justru perbuatan yang
mereka lakukan itu sangat merugikan orang lain, seperti menghilangkan nyawa
orang lain pasti keluarga yang ditinggalkan itu akan menyimpan duka yang sangat
mendalam dan bahkan sulit untuk dihilangkan. Banyak anak kecil yang kehilangan
orang tuanya, para orang tua kehilangan lapangan pekerjaan, dan lain
sebagainya.
Mereka juga tidak segan segan untuk
menyebarkan ajarannya tersebut kepada orang – orang yang ada disekitarnya
sehingga pengikut semakin banyak. Dan hal tersebut tidak akan berhenti sebelum
apa yang mereka inginkan tercapai.
Seperti yang kita lihat sekarang ini,
meskipun pimpinan gembong teroris sudah banyak yang tertangkap tetapi terorisme
masih terus terjadi. Hal tersebut dikarenakan bahwa ajaran yang mereka ajarkan
masih belum mati dan terus berjalan sehingga siapa saja bisa menerukan ajaran
tersebut meskipun sang pemimpin telah tiada, karena mereka bisa membentuk kader
– kader pemimpin baru.
Untuk masalah tersebut hal yang harus
dibenahi sebeneranya adalah pandangan hidup pada pribadi masing masing orang
tersebut. Kalau yaang dibasmi adalah pemimpinnya itu belum bisa menuntaskan
permasalahan karena pengikutnya masih banyak dan hal itu sulit untuk ditelusuri
satu persatu. Kalau pandangan hidup mereka sudah kembali ke jalan yang benar,
tidak perlu lagi diperintah pun mereka akan menghentikan aksi aksi yang mereka
jalankan sekarang ini dengan kesadaran probabadi.
Pandangan hidup banyak sekali macam dan
ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan
asalnya yaitu terdiri atas tiga macam.
Pandangan
hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya.
Pandangan
hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma
yang terdapat pada Negara tersebut.
Pandangan
hidup hasil renungan yakni pandangan hidup yang relative kebenarannya.
Saya
sebenarnya tidak tahu persis tentang apa itu pandangan hidup, tapi sepertinya
ini sangat mempengaruhi kualitas kehidupan kita sendiri. Karena pandangan hidup
itu juga, kita bisa menjadi rusak atau bisa juga menjadi seseorang yang
berkualitas untuk diri sendiri sekaligus orang lain.
Hal
inilah yang membuat banyak perdebatan tentang pandangan hidup setiap orang,
selain sebagai cara seseorang menjalani kehidupan juga bisa sebagai
pembuat masalah dalam kehidupan. Tidak ada yang bisa dipastikan dalam pandangan
hidup setiap orang, sebab apa yang menurut kita itu benar tapi belum tentu
juga benar di mata orang lain.
Tapi
jika kita tidak memiliki pandangan hidup itu juga membuat masalah di kehidupan masa depankita nantinya, karena kita seakan-akan hidup tanpa arah dan tujuan yang
jelas. Bisa diibaratkan kehidupan semacam ini kita seperti sedang
berada di suatu negara asing yang belum pernah kita kunjungi, karena
tahu-tahu sudah ada di sana kita jadi bingung mau ngapain atau mau ke mana?
Oleh
karenanya memiliki pandangan hidup sangat penting untuk mengkualitaskan
kehidupan yang kita jalani. Dengan pandangan tentang kehidupan maka kita
memiliki pedoman untuk bagaimana kita akan menjalani kehidupan ini. Kita akan
memiliki arah dan tujuan dalam menjalani kehidupan ini, atau jika diungkapkan
dengan kata-kata: “Saya ingin punya kehidupan seperti ini”. Dengan begitu akan
ada kualitas hidup yang kita jalani.
Tapi
sebenarnya masih ada satu kendala lagi dalam memiliki pandangan hidup, yaitu
seperti yang sudah saya katakan di atas. Bukan kah kita tahu kalau
pandangan hidup sangat mempengaruhi bagaimana kita hidup serta kualitas hidup kita? Maka dari
itu, kewaspadaan dalam memiliki pandangan hidup yang seperti apa
sangat diperlukan.
Sebagai
contoh gampangnya, kalau misalnya saja seseorang memiliki pandangan hidup bahwa
hidup cuma sekali, maka orang itu bisa saja akan memanfaatkan kehidupan
yang dimiliki hanya untuk menikmati kehidupan yang dimiliki sekarang ini. Di
dalam kehidupan orang tersebut yang ada hanya kesenangan dan kenikmatan hidup
sesaat, karena dia hanya berusaha untuk menikmati segala kehidupan yang telah
dimiliki.
Akan
sangat berbeda dengan orang yang memiliki pandangan
hidup tentang berbagai kesempatan yang dimiliki, bisa saja dia akan
memanfaatkan kesempatan yang dia miliki itu untuk meningkatkan kualitas
hidupnya. Memang ini yang kita harapkan dalam kehidupan kita, tapi sebenarnya
tidak banyak orang yang punya pandangan hidup semacam ini.
Masa
depan kita sendiri sangat dipengaruhi oleh pandangan hidup kita saat ini, jadi
berhati-hati dalam memilih pandangan hidup adalah yang sebaiknya kita lakukan.
Seperti yang sudah saya tuliskan di atas, kalau apa yang menurut kita baik tapi
belum tentu akan baik menurut pandangan orang lain.
Oleh
karenanya sebaiknya untuk bisa memiliki pandangan tentan kehidupan yang
berkualitas, lingkungan kita bersosialisasi harus
benar-benar memang sesuai dengan kualitas pandangan hidup kita. Gampangannya,
jika kita memiliki suatu pandangan hidup tertentu maka lingkungan sosial
terbaik kita adalah yang memiliki pandangan hidup semacam itu.
Tapi
sebelumnya perlu diingat juga, di sana saya menggaris bawahi untuk kata
semacam, jadi pandangan hidup lingkungan sosial kita itu merupakan bagian
dari pandangan hidup kita agar bisa saling melengkapi.
Seperti
contohnya tadi, pandangan tentang kehidupan yang akan memanfaatkan semua
kesempatan yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas hidup, maka lingkungan
sosial yang terbaik untuk kita adalah lingkungan sosial memiliki pandangan
hidup masih ada hubungannya dengan ini. Seperti memanajemen waktu, produktifitas,
peningkatan skill, dll.