Senin, 18 Juni 2012

malam


Di tengah malam yang sunyi
Di kegelapan yang kian sepi
Ku ingin teteskan air mata
Menghadapi kesedihan yang terus menerpa

Di malam yang kian hening
Di tengah dingin yang menusuk kulit
Membuat hati tak bisa bergeming
Menghadapi cobaan yang kian membelit

Tapi kupercaya
Dialah satu-satunya yang Maha Kuasa
Yang bisa menentramkan jiwa
Menenangkan hati yang berduka

Aku tak ragu
Dialah satu-satunya yang Maha Tahu
Selalu terjaga dan tak pernah tertidur
Melindungi hamba-hamba-Nya yang bersyukur

BAB IX MANUSIA DAN HARAPAN


 
MANUSIA DAN HARAPAN

Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berartimanusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyaiharapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantungpada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yangmempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaanpada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agarharapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkandengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk,sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belumterwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkanhal yang lebih baik atau meningkat.Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunialangsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluargadan anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidupdalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhanhidup.Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itumaka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalahkeinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan kodratnyaharapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :

-      Kelangsungan hidup (survival)

-      Keamanan (safety)

-      Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)4.

-      Diakui lingkungan (status)

-      Perwujudan cita-cita (self actualization)



Sumber:
http://www.scribd.com/ricarnando_sitohang/d/97122537-Manusia-Dan Harapan
Opini saya:

Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu
mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
bempa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya mampu n~embeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang nlempunyai harapan yang bcrlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan”
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai
harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak
ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq
memperoleh nilai A. luluspun n~ungkin tidak. Harapan hams berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada din sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu te jadi; sehingga
harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat te jadi. Dengan demikian harapan menyangkut
masa depan.
Menurut kodratnya nianusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung
disambut dalanl suatu pergaulan hidup. yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat
lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah
manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dm berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/
spiritualnya. Ada dua hal ya,g mcndorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni
dorongan kodrat dan dorongan kebutuhal hidup.

Manusia Dan Kegelisahan


Manusia Dan Kegelisahan

Dalam zaman moden ini,tekanan atau strees adalah perkara yang tidak dapatdipisahkan daripada hidup seseorang.Di mana-mana sahaja seseorang itutidak terlepas daripada lingkaran tekanan,tidak kira sama ada ketika belejardi sekolah ataupun universiti,bekerja di pejabat,bermain di padang,berada didalam ataupun di luar rumah mahupun ketika sedang memandu kenderaan. Setiap individu juga memberikan reaksi dan tindak balas yang berbeza-bezakepada tekanan yang dialaminya.Ada individu yang mampu menghadapitekanan dengan mudah, tetepi tidak kurang juga yang terpaksa memerlukansokongan dan bantuan orang lain ketika menghadapi tekanan .Apa yang pastiialah, tekanan ialah satu punca kepada hampir semua masalah dankecelaruan psikologi.Tekanan yang berlebihan dapat mengakibatkanperasaan bimbang,gelisah,rungsing,sedih dan kadang-kadang menimbulkanberbagai masalah psikosomatik ( tekanan jiwa ).

Seseorang individu yang sedang dalam situasi sebegini ada kemungkinanbertindak di luar batas normal masyarakat akibat daripada terjejasnyakemampuan berfikir secara rasional.Dr. Rohany mengatakan,”Apabilaberlakunya krisis,seseorang itu tidak mampu berfikir dengan baik.Keupayaanberfikir juga terjejas kerana gangguan emosi yang serius. Sesuatu kejadianberlaku dalam situasi begini juga biasanya dikaitkan dengan persepsiancaman kepada kehidupan atau integriti diri seseorang”.(Berita Harian,6 Jun 1994,hal. 21)Perasaan gelisah yang disebutkan bukanlah penyakit fizikal yang dapatdikesan daripada perubatan fizikal seseorang individu.Sebaliknya, kegelisahan adalah gangguan emosi yang meletakkan seseorang itu di dalamkeadaan yang tidak meyenangkan.Keadaan ini disebabkan oleh ketiadaanperangkaan atau perangcangan awal dalam membolos kehidupan sarat berisicabaran.Sesetengah individu silap menilai dengan menyangka mengambilubat-ubatan kimia daripada doktor dapat menyembuhkan gangguanemosinya.Anggapan mereka dengan memekan ubat tidur,masalah akanterurai dan tenang selepas bangkit dari tidurnya.Ternyata sangkaan itumeleset sama sekali.Kecuaian mengisi kekosongan hati menyebabkan mental dan fizikalmengalami ketidakkeruan dalam kehidupan.Entah hiulu ataupun hilir halatuju langkahnya.Semua ini berasaskan sekatul darah yang salah slotpenghayatan.Jiwa seseorang insan memerlukan bimbingan atau satupengisiaan pemantapan kepercayaan dalam kehidupan sehariannya.SelainIslam
,
tidak ada pedoman hidup yang sempurna dan jitu dengan fitrahseorang insan.Sekiranya tersilap langkah, individu itu akan melalui kehidupanyang tidak bermakna ,berfikiran pasif,tidak kuat untuk mencuba sesuatu dantiada cita-cita yang tinggi.Pada hakikatnya individu ini telah mati sebelumajal menjemputnya
.
Kebanyakan individu tidak menghiraukan betapa tandusnya rohani dantidak diberi santapan secukupnya seperti gelojoh santapan jasmaninya.Dengan mendekati dan terukir rasa cinta kepada Allahbaharulah terubat rohani dengan mujarab.Sedarlah,rohani begitumerindui belaian ingatan iklas kepada penciptanya.Mari bersama-samasahabatku mencapai ridha Allah.Setiap manusia yang bergelar insan haruslah berhati-hati dalammemandu perjalanan hidupnya agar sentiasa diatas landasan yangtepat dengan kemahuan Illahi.Sekiranya berlaku khilaf,bawalah Istirfardan kembali pada fitrah seorang insan setulusnya.Ampun maaf sekiranya terdapat kesilapan dalam article ini,segalanya kembali padadiriku yang kerdil ini dan tiada barmaya disisi Illahi.

Tiga Macam Kecemasan Yang Menimpa Manusia
Sigmeund freud ahli psikoanalisa berpendapat bawa ada tiga macam kecemasan yang menimpa mansusia yaitu kecemasan kenyataan (objektid) kecemasan neurotic dan kecemasan moril.
  • Kecemasaan Objektif
    Kecematan tentang kenyataaan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorangyang mengancam ntuk mencelakaakaknnya pengalaman bahaya mewarisi kecenderungannya untuk menjadi takut kalau berada dekat benda benda tertentu atau keadaan tertentu di lingkungannya.
    Sebagai contoh, jika seorang wanita yang pernah trauma dengan kecoa, maka dia akan cenderung takut jika melihat kecoa. Namun ada orang dengan reaksi membalik. Karena ia mendendam maja ua berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam sebagi pelampiasannya. Misalnya seperti ayng ada di Film Forbidden Party, a.k.a Invitation only.
  • Kecemasan Nerotis (Syaraf)
    Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya yang naluriah. menurut Sugmund Freud kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam.
    Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri atau takut akan id nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seorang yang gelusan , yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat terjaid.
  • Kecemasaan Moril
    Kecemasan moril sidebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam macam emosi antara lain: iri, benci dendam dengki dan marah gelisah cinta dan rasa kurnag percaya diri.
    Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang canntik maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan segingga kawan kawannya lebih diniliai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menimbulakan kecemasan moril

Sebab-sebab Orang Gelisah
  • Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
  • Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)
  • Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
  • Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )
Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
Usaha-usaha yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kegelisahan ini peratama-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. Sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya. Kita harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampun.


Sumber: http://www.scribd.com/doc/19996710/Manusia-Dan-Kegelisahan

Opini saya:
ManusiaDan Kegelisahan adalah perkara yang tidak dapatdipisahkan daripada hidup seseorang.Di mana-mana sahaja seseorang itutidak terlepas daripada lingkaran tekanan,tidak kira sama ada ketika belejardi sekolah ataupun universiti,bekerja di pejabat,bermain di padang,berada didalam ataupun di luar rumah mahupun ketika sedang memandu kenderaan.Setiap individu juga memberikan reaksi dan tindak balas yang berbeza-bezakepada tekanan yang dialaminya.Ada individu yang mampu menghadapitekanan dengan mudah, tetepi tidak kurang juga yang terpaksa memerlukansokongan dan bantuan orang lain ketika menghadapi tekanan .Apa yang pastiialah, tekanan ialah satu punca kepada hampir semua masalah dankecelaruan psikologi.Tekanan yang berlebihan dapat mengakibatkanperasaan bimbang,gelisah,rungsing,sedih dan kadang-kadang menimbulkanberbagai masalah psikosomatik (tekanan jiwa)
.Seseorang individu yang sedang dalam situasi sebegini ada kemungkinanbertindak di luar batas normal masyarakat akibat daripada terjejasnyakemampuan berfikir secara rasional.Dr. Rohany mengatakan,”Apabilaberlakunya krisis,seseorang itu tidak mampu berfikir dengan baik.Keupayaanberfikir juga terjejas kerana gangguan emosi yang serius. Sesuatu kejadianberlaku dalam situasi begini juga biasanya dikaitkan dengan persepsiancaman kepada kehidupan atau integriti diri seseorang”.(Berita Harian,6 Jun 1994,hal. 21)Perasaan gelisah yang disebutkan bukanlah penyakit fizikal yang dapatdikesan daripada perubatan fizikal seseorang individu.Sebaliknya,kegelisahan adalah gangguan emosi yang meletakkan seseorang itu di dalam keadaan yang tidak meyenangkan.Keadaan ini disebabkan oleh ketiadaanperangkaan atau perangcangan awal dalam membolos kehidupan sarat berisicabaran.Sesetengah individu silap menilai dengan menyangka mengambilubat-ubatan kimia daripada doktor dapat menyembuhkan gangguanemosinya.Anggapan mereka dengan memekan ubat tidur,masalah akanterurai dan tenang selepas bangkit dari tidurnya.Ternyata sangkaan itumeleset sama sekali.Kecuaian mengisi kekosongan hati menyebabkan mental dan fizikalmengalami ketidakkeruan dalam kehidupan.Entah hiulu ataupun hilir halatuju langkahnya.Semua ini berasaskan sekatul darah yang salah slotpenghayatan.Jiwa seseorang insan memerlukan bimbingan atau satupengisiaan pemantapan kepercayaan dalam kehidupan sehariannya.SelainIslam
,
tidak ada pedoman hidup yang sempurna dan jitu dengan fitrahseorang insan.Sekiranya tersilap langkah, individu itu akan melalui kehidupanyang tidak bermakna ,berfikiran pasif,tidak kuat untuk mencuba sesuatu dantiada cita-cita yang tinggi.Pada hakikatnya individu ini telah mati sebelumajal menjemputnya
.


Senin, 23 April 2012

TEKNIK BERMAIN FUTSAL


TEKNIK BERMAIN FUTSAL
TEKNIK DASAR
Dalam futsal ada beberapa elemen dasar yang harus dipahami ketika bermain futsal, secara umum, tidak berbeda jauh dengan bermain sepak bola konvensional. Namun ada beberapa yang perlu dilakukakan dengan keahlian khusus. Berikut teknik-teknik dasar dalam futsal yang mutlak harus di kuasai oleh setiap pemain futsal:
1.     Kontrol Bola
Teknik mengontrol bola dalam permainan futsal dapat dilakukan dengan menggunakan kaki dalam, kaki luar dan telapak kaki sebelah depan memanfaatkan sol sepatu. Teknik mengontrol bola dengan sol dalam futsal sangat penting sehingga harus dikuasai oleh setiap pemain.

2.     Passing/Pengumpan
Operan bisa dilakukan dengan menggunakan beragam sisi kaki. mau memakai kaki dalam, kaki luar, ujung kaki, tumit, atau sisi bawah tidak ada yang salah. Namun yang paling baik adalah menggunakan kaki dalam dengan arah mendatar. Pasalnya, operan ini memiliki akurasi paling baikdi banding yang lainnya. Termasuk umpan panjang yang menyusur lapangan. dan juga yang paling penting ketepatan mengoper bola pad kawan.
Bermain Futsal tidak jauh berbeda dengan bermain Sepakbola pada umumnya, butuh kekuatan stamina, mental dan strategi. Ada sedikit perbedaan mendasar dalam hal pola permainan dan pengaturan serangan.
Pola permainan dalam Futsal banyak didominasi permainan kaki ke kaki, maksudnya pengaturan dalam bertahan, maupun menyerang lebih banyak dilakukan dengan umpan-umpan pendek, mengingat ukuran lapangan yang lebih kecil dibanding lapangan sepakbola. Dengan pola seperti ini skill dan kekompakan tim terutama dalam mengolah bola, mengumpan, menjaga pertahanan dan menyerang ke daerah lawan sangat diperlukan.
Didalam Futsal jarang sekali diterapkan umpan-umpan panjang, strategi ini hanya buang-buang energi, disamping itu juga tidak mencerminkan permainan yang baik dan enak dilihat . Namun demikian, bukannya hal tersebut dilarang atau tidak disarankan, tinggal kembali kepada individu sendiri, mau bagaimana memainkan permainan Futsal tersebut. Jarangnya teknik-teknik tersebut diterapkan, hal ini lebih kepada bisa terciptanya pola permainan yang cantik, enak dilihat serta proses gol yang indah. Begitu juga dengan  heading bola, gol-gol yang tercipta dengan kepala bisa lebih terlihat bagus dan enak untuk dilihat, terlebih jika proses penyerangan tersebut dilakukan dengan pola penyerangan terstruktur.
Nah sekarang tinggal bagaimana kita membuat suatu pola dan strategi bermain yang bagus, untuk hal itu tentunya ada beberapa hal yang menjadi fokus utama dalam menciptakan pola permainan yang bagus.
1.      Penguasaan terhadap bola.
Untuk melatih penguasaan bola tahap pertama adalah dengan memfokuskan pada kekuatan dan kelincahan dalam pergerakan kaki, sebagaimana saya jelaskan dalam artikel Tips warming up sebelum bermain futsal,  pemanasan sangat diperlukan, lakukan sesering mungkin dribling untuk menselaraskan pergerakan kaki dan arah bola, bisa dilakukan dengan variasi zig-zag.

3.     Untuk membentuk tim yang bagus, cermati skill tiap-tiap pemain dalam hal penguasaan bola, pengaturan serangan dan menyerang.Tempatkan pemain yang memiliki model pergerakan kaki yang rapat sebagai pemain bertahan, rapat di sini maksudnya model pergerakan kakinya yang tidak terlalu panjang, hal ini bisa lebih berguna untuk menghambat laju pergerakan bola lawan, dan sebaliknya tipe pemain dengan pergerakan panjang lebih bisa dimanfaatkan sebagai penyerang. Untuk pemain tengah dibutuhkan sosok yang memiliki kemampuan mengatur serangan dan yang lebih diutamakan adalah kemampuan stamin yang paling prima, mengingat posisinya memungkinkan melakukan penyerangan dan bertahan


4.     Jumlah pemain Futsal bisa dilakukan 5 atau 6 orang termasuk penjaga gawang. Penempatan pemain yang pas menurut karakter dan gaya permainan masing-masing posisi akan lebih menyeimbangkan pola dalam bertahan maupun menyerang, adapun posisi yang bisa diterapkan sebagai berikut. Jumlah pemain 5 orang :
Pola 1-2-2
http://lightspeed21.ucoz.com/Pola1122.jpg

BAB VII Pengertian Tanggung Jawab


Pengertian tanggung jawab memang seringkali terasa sulit untuk menerangkannya dengan tepat. Adakalanya tanggung jawab dikaitkan dengan keharusan untuk berbuat sesuatu, atau kadang-kadang dihubungkan dengan kesedihan untuk menerima konsekuensi dari suatu perbuatan. Banyaknya bentuk tanggung jawab ini menyebabkan terasa sulit merumuskannya dalam bentuk kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti. Tetapi kalau kita amati lebih jauh, pengertian tanggung jawab selalu berkisar pada kesadaran untuk melakukan, kesediaan untuk melakukan, dan kemampuan untuk melakukan.

Dalam kebudayaan kita, umumnya "tanggung jawab" diartikan sebagai keharusan untuk "menanggung" dan "menjawab" dalam pengertian lain yaitu suatu keharusan untuk menanggung akibat yang ditimbulkan oleh perilaku seseorang dalam rangka menjawab suatu persoalan.

Pada umumnya banyak keluarga berharap dapat mengajarkan tanggung jawab dengan memberikan tugas-tugas kecil kepada anak dalam kehidupan sehari-hari. Dan sebagai orangtua tentunya kita pun berkeinginan untuk menanamkan rasa tanggung jawab pada anak.

Tuntutan yang teguh bahwa anak harus setia melakukan tugas-tugas kecil itu, memang menimbulkan ketaatan. Namun demikian bersamaan dengan itu bisa juga timbul suatu pengaruh yang tidak kita inginkan bagi pembentukan watak anak, karena pada dasarnya rasa tanggung jawab bukanlah hal yang dapat diletakkan pada seseorang dari luar, rasa tanggung jawab tumbuh dari dalam, mendapatkan pengarahan dan pemupukan dari sistem nilai yang kita dapati dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Rasa tanggung jawab yang tidak bertumpuk pada nilai-nilai positif, adakalanya dapat berubah menjadi sesuatu yang asosial.

Ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mendidik anak sejak usia dini agar menjadi anak yang bertanggung jawab, sebagaimana Charles Schaeffer, Ph.D. mengutip apa yang pernah dikemukakan oleh Dr. Carlotta De Lerma, tentang prinsip-prinsip penting yang harus dilakukan untuk membantu anak bertanggung jawab.

1. Memberi teladan yang baik.
Dalam mengajarkan tanggung jawab kepada anak, akan lebih berhasil dengan memberikan suatu teladan yang baik. Cara ini mengajarkan kepada anak bukan saja apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya, akan tetapi juga bagaimana orangtua melakukan tugas semacam itu.

2. Tetap dalam pendirian dan teguh dalam prinsip.
Dalam hal melakukan pekerjaan, orangtua harus melihat apakah anak melakukannya dengan segenap hati dan tekun. Sangat penting bagi orangtua untuk memberikan suatu perhatian pada tugas yang tengah dilakukan oleh si anak. Janganlah sekali-kali kita menunjukkan secara langsung tentang kesalahan-kesalahan anak, tetapi nyatakanlah bagaimana cara memperbaiki kesalahan tersebut. Dengan demikian orantua tetap dalam pendirian, dan teguh dalam prinsip untuk menanamkan rasa tanggung jawab kepada anaknya.

3. Memberi anjuran atau perintah hendaknya jelas dan terperinci.
Orangtua dalam memberi perintah ataupun anjuran, hendaklah diucapkan atau disampaikan dengan cukup jelas dan terperinci agar anak mengerti dalam melakukan tugas yang dibebankan kepadanya.

4. Memberi ganjaran atas kesalahan.
Orangtua hendaknya tetap memberi perhatian kepada setiap pekerjaan anak yang telah dilakukannya sesuai dengan kemampuannya. Tidak patut mencela pekerjaan anak yang tidak diselesaikannya. Kalau ternyata anak belum dapat menyelesaikan pekerjaannya saat itu, anjurkanlah untuk dapat melakukan atau melanjutkannya besok hari. Dengan memberikan suatu pujian atau penghargaan, akan membuat anak tetap berkeinginan menyelesaikan pekerjaan itu. Seringkali orangtua senang menjatuhkan suatu hukuman kepada anak yang tidak berhasil menyelesaikan tugasnya. Andaikan memungkinkan lebih baik memberikan ganjaran atas kesalahan dan tidak semata-mata mempermasalahkannya.

5. Jangan terlalu banyak menuntut.
Orangtua selayaknya tidak patut terlalu banyak menuntut dari anak, sehingga dengan sewenang-wenang memberi tanggung jawab yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Berikanlah tanggung jawab itu setahap demi setahap, agar si anak dapat menyanggupi dan menyenangi pekerjaan itu.

Suatu kebiasaan yang keliru pada orangtua dalam hal mendidik anak, adalah bahwa mereka seringkali sangat memperhatikan dan mengikuti emosinya sendiri. Tetapi sebaliknya emosi anak-anak justru kurang diperhatikan. Orangtua boleh saja marah kepada anak, akan tetapi jagalah supaya kemarahan yang dinyatakan dalam tindakan seperti omelan dan hukuman itu benar-benar tepat untuk perkembangan jiwa anak. Dengan perkataan lain, marahlah pada saat si anak memang perlu dimarahi.

Anak-anak yang sudah mampu berespon secara tepat, adalah anak yang sudah mampu berfikir dalam mendahulukan kepentingan pribadi. Dan anak seperti ini sudah tinggal selangkah lagi kepada pemilikan rasa tanggung jawab.

Pada hakekatnya tanggung jawab itu tergantung kepada kemampuan, janganlah lantas kita mengatakan bahwa anak yang berusia tujuh tahun itu tidak mempunyai tanggung jawab, karena tidak menjaga adiknya secara baik, sehingga si adik terjatuh dari atas tembok. Sesungguhnya anak yang baru berusia tujuh tahun tidak akan mampu melakukan hal seperti itu. Jelaslah bahwa beban tanggung jawab yang diserahkan pada seorang anak haruslah disesuaikan dengan tingkat kematangan anak. Untuk itu dengan sendirinya orangtua merasa perlu untuk lebih jauh mengenal tentang kemampuan anaknya.

Dalam memberikan anak suatu informasi tentang hal yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan adalah sangat penting. Tanpa pengetahuan ini anak tidak bisa disalahkan bila ia tidak mau melakukan apa yang seharusnya ia lakukan. Namun untuk sekedar memberitahu secara lisan, seringkali tidak cukup. Orangtua juga harus bisa menjelaskan dengan contoh bagaimana caranya melakukan hal tersebut, disamping harus dijelaskan alasan-alasan mengapa hal itu harus dilakukan, atau tidak boleh dilakukan.

Biasanya kita cenderung untuk melihat rasa tanggung jawab dari segi- segi yang konkrit, seperti: apakah tingkah lakunya sopan atau tidak; kamar anak bersih atau tidak; apakah si anak sering terlambat datang ke sekolah atau tidak; dan sebagainya.

Seorang anak bisa saja berlaku sopan, datang ke sekolah tepat pada waktunya, tetapi masih juga membuat keputusan-keputusan yang tidak bertanggungjawab. Contoh seperti ini seringkali kita jumpai terutama pada anak-anak yang selalu mendapatkan instruksi atau petunjuk dari orangtua mengenai apa yang mesti mereka kerjakan, sehingga mereka kurang mendapat kesempatan untuk mengadakan penilaian sendiri, mengambil keputusan sendiri serta mengembangkan norma-norma yang ada dalam dirinya.

Rasa tanggung jawab sejati haruslah bersumber pada nilai-nilai asasi kemanusiaan. Nilai-nilai tidak dapat diajarkan secara langsung. Nilai-nilai dihirup oleh anak dan menjadi bagian dari dirinya hanya melalui proses identifikasi, dengan pengertian lain, anak menyamakan dirinya dengan orang yang ia cintai dan ia hormati serta berusaha meniru mereka. Contoh hidup yang diberikan orangtua, akan menciptakan suasana yang diperlukan untuk belajar bertanggung jawab. Pengalaman-pengalaman konkrit tertentu memperkokoh pelajaran itu, sehingga menjadi bagian dari watak dan kepribadian anak.

Jadi jelaslah, bahwa masalah rasa tanggung jawab pada anak, akhirnya kembali pada orangtuanya sendiri, atau dengan kata lain terpulang pada nilai-nilai dalam diri orangtua, yaitu seperti tercermin dalam mengasuh dan mendidik anak.


Opini Saya:
Arti tanggung jawab di atas semestinya sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap orang. Tetapi jika kita diminta untuk melakukannya sesuai dengan definisi tanggung jawab tadi, maka seringkali masih merasa sulit, merasa keberatan, bahkan ada orang yang merasa tidak sanggup jika diberikan kepadanya suatu tanggung jawab. Kebanyakan orang mengelak bertanggung jawab, karena jauh lebih mudah untuk “menghindari” tanggung jawab, daripada “menerima” tanggung jawab.

Banyak orang mengelak bertanggung jawab, karena memang lebih mudah menggeser tanggung jawabnya, daripada berdiri dengan berani dan menyatakan dengan tegas bahwa, “Ini tanggung jawab saya!” Banyak orang yang sangat senang dengan melempar tanggung jawabnya ke pundak orang lain.
Oleh karena itulah muncul satu peribahasa, “lempar batu sembunyi tangan”. Sebuah peribahasa yang mengartikan seseorang yang tidak berani bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, sehingga dia membiarkan orang lain menanggung beban tanggung jawabnya. Bisa juga diartikan sebagai seseorang yang lepas tanggung jawab, dan suka mencari “kambing hitam” untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari perbuatannya yang merugikan orang lain.

Sebagian orang, karena tidak bisa memahami arti dari sebuah tanggung jawab; seringkali dalam kehidupannya sangat menyukai pembelaan diri dengan kata-kata, “Itu bukan salahku!” Sudah terlalu banyak orang yang dengan sia-sia, menghabiskan waktunya untuk menghindari tanggung jawab dengan jalan menyalahkan orang lain, daripada mau menerima tanggung jawab, dan dengan gagah berani menghadapi tantangan apapun di depannya.

Banyak kejadian di negara kita ini, yang disebabkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, malah sering dimenangkan atau diberikan bantuan berlebihan oleh lingkungannya dengan sangat tidak masuk akal. Sungguh sangat menyedihkan. Di masa kini, kita memiliki banyak orang yang mengelak bertanggung jawab; karena mereka ini mendapatkan keuntungan dari sikapnya itu.

Dan gilanya, “lepas tanggung jawab” itu sering didukung oleh lingkungan dekatnya, teman-temannya, anak buahnya, atasannya, anak kandungnya, bahkan didukung oleh istri atau suaminya. Anda bisa lihat, misalnya, korupsi, dan manipulasi. Sebagian besar orang-orang di lingkungan dekatnya pasti mendukungnya, karena mereka semua pasti ikut merasakan hasil-hasil dari korupsi atau manipulasi itu. Apakah dunia kita ini sudah dekat dengan kiamat?

BAB VI Pandangan Hidup


Pengertian pandangan Hidup
Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua manusia pasti mempunyai suatu pandangan hidup sendiri – sendiri dan kemungkinan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Tak sedikit pula orang yang mempunyai pandangan hidup yang sangat bertentangan dengan pandangan hidup orang yang lainnya, itulah yang sering memicu perdebatan diantara umat manusia dalam kehidupan sehari hari.
Seperti yang ada di negara kita sekarang ini, semakin maraknya kasus terorisme. Masalah ini terjadi akibat kurang tepatnya pandangan suatu orang terhadap masalah kehidupan sehari – hari.  Mereka manafsirkan atau mengartikan suatu ajaran secara sepotong – sepotong dan hanya berdasarkan pada satu atau dua sumber saja tidak melihat keadaan sekitar yang diperkirakan secara logika sehingga mendapatkan penjelasan yang kurang tepat.
Mereka berpandangan bahwa semua orang yang menentang atau memusuhi keyakinannya adalah musuh buat mereka dan itu harus dimusnahkan dari muka bumi ini untuk tersciptanya kehidupan yang aman dan sejahtera. Padahal kalau kita perhatikan sebenarnya pandangan mereka terhadap masalah tersebut adalah kurang tepat, bukan sewajarnya orang yang keliru itu disadarkan untuk kembali ke jalan yang lurus bukan malah ditiadakan atau dimusnahkan.
Tetapi pandangan seperti itu seperti sudah mendarah daging pada diri mereka dan orang – orang pengikutnya. Bahkan mereka menganggap kalau melakukan hal tersebut akan mendapat suatu pahala yang besar dan kalaupun mereka maninggal dalam menjalankan aksi mereka tersebut dianggap sebagai mati syahid. Padahal kalau diamati justru perbuatan yang mereka lakukan itu sangat merugikan orang lain, seperti menghilangkan nyawa orang lain pasti keluarga yang ditinggalkan itu akan menyimpan duka yang sangat mendalam dan bahkan sulit untuk dihilangkan. Banyak anak kecil yang kehilangan orang tuanya, para orang tua kehilangan lapangan pekerjaan, dan lain sebagainya.
Mereka juga tidak segan segan untuk menyebarkan ajarannya tersebut kepada orang – orang yang ada disekitarnya sehingga pengikut semakin banyak. Dan hal tersebut tidak akan berhenti sebelum apa yang mereka inginkan tercapai.
Seperti yang kita lihat sekarang ini, meskipun pimpinan gembong teroris sudah banyak yang tertangkap tetapi terorisme masih terus terjadi. Hal tersebut dikarenakan bahwa ajaran yang mereka ajarkan masih belum mati dan terus berjalan sehingga siapa saja bisa menerukan ajaran tersebut meskipun sang pemimpin telah tiada, karena mereka bisa membentuk kader – kader pemimpin baru.
Untuk masalah tersebut hal yang harus dibenahi sebeneranya adalah pandangan hidup pada pribadi masing masing orang tersebut. Kalau yaang dibasmi adalah pemimpinnya itu belum bisa menuntaskan permasalahan karena pengikutnya masih banyak dan hal itu sulit untuk ditelusuri satu persatu. Kalau pandangan hidup mereka sudah kembali ke jalan yang benar, tidak perlu lagi diperintah pun mereka akan menghentikan aksi aksi yang mereka jalankan sekarang ini dengan kesadaran probabadi.

Pandangan hidup banyak sekali macam dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri atas tiga macam.
  1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
  2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
  3. Pandangan hidup hasil renungan yakni pandangan hidup yang relative kebenarannya.
Sumber: http://abra139210.wordpress.com/2011/03/27/manusia-dan-pandangan-hidup/

Opini Saya:
Saya sebenarnya tidak tahu persis tentang apa itu pandangan hidup, tapi sepertinya ini sangat mempengaruhi kualitas kehidupan kita sendiri. Karena pandangan hidup itu juga, kita bisa menjadi rusak atau bisa juga menjadi seseorang yang berkualitas untuk diri sendiri sekaligus orang lain.
Hal inilah yang membuat banyak perdebatan tentang pandangan hidup setiap orang, selain sebagai cara seseorang menjalani kehidupan juga bisa sebagai pembuat masalah dalam kehidupan. Tidak ada yang bisa dipastikan dalam pandangan hidup setiap orang, sebab apa yang menurut kita itu benar tapi belum tentu juga benar di mata orang lain.
Tapi jika kita tidak memiliki pandangan hidup itu juga membuat masalah di kehidupan masa depan kita nantinya, karena kita seakan-akan hidup tanpa arah dan tujuan yang jelas. Bisa diibaratkan kehidupan semacam ini kita seperti sedang berada di suatu negara asing yang belum pernah kita kunjungi, karena tahu-tahu sudah ada di sana kita jadi bingung mau ngapain atau mau ke mana?
Oleh karenanya memiliki pandangan hidup sangat penting untuk mengkualitaskan kehidupan yang kita jalani. Dengan pandangan tentang kehidupan maka kita memiliki pedoman untuk bagaimana kita akan menjalani kehidupan ini. Kita akan memiliki arah dan tujuan dalam menjalani kehidupan ini, atau jika diungkapkan dengan kata-kata: “Saya ingin punya kehidupan seperti ini”. Dengan begitu akan ada kualitas hidup yang kita jalani.
Tapi sebenarnya masih ada satu kendala lagi dalam memiliki pandangan hidup, yaitu seperti yang sudah saya katakan di atas. Bukan kah kita tahu kalau pandangan hidup sangat mempengaruhi bagaimana kita hidup serta kualitas hidup kita? Maka dari itu, kewaspadaan dalam memiliki pandangan hidup yang seperti apa sangat diperlukan.
Sebagai contoh gampangnya, kalau misalnya saja seseorang memiliki pandangan hidup bahwa hidup cuma sekali, maka orang itu bisa saja akan memanfaatkan kehidupan yang dimiliki hanya untuk menikmati kehidupan yang dimiliki sekarang ini. Di dalam kehidupan orang tersebut yang ada hanya kesenangan dan kenikmatan hidup sesaat, karena dia hanya berusaha untuk menikmati segala kehidupan yang telah dimiliki.

Akan sangat berbeda dengan orang yang memiliki pandangan hidup tentang berbagai kesempatan yang dimiliki, bisa saja dia akan memanfaatkan kesempatan yang dia miliki itu untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Memang ini yang kita harapkan dalam kehidupan kita, tapi sebenarnya tidak banyak orang yang punya pandangan hidup semacam ini.
Masa depan kita sendiri sangat dipengaruhi oleh pandangan hidup kita saat ini, jadi berhati-hati dalam memilih pandangan hidup adalah yang sebaiknya kita lakukan. Seperti yang sudah saya tuliskan di atas, kalau apa yang menurut kita baik tapi belum tentu akan baik menurut pandangan orang lain.
Oleh karenanya sebaiknya untuk bisa memiliki pandangan tentan kehidupan yang berkualitas, lingkungan kita bersosialisasi harus benar-benar memang sesuai dengan kualitas pandangan hidup kita. Gampangannya, jika kita memiliki suatu pandangan hidup tertentu maka lingkungan sosial terbaik kita adalah yang memiliki pandangan hidup semacam itu.
Tapi sebelumnya perlu diingat juga, di sana saya menggaris bawahi untuk kata semacam, jadi pandangan hidup lingkungan sosial kita itu merupakan bagian dari pandangan hidup kita agar bisa saling melengkapi.
Seperti contohnya tadi, pandangan tentang kehidupan yang akan memanfaatkan semua kesempatan yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas hidup, maka lingkungan sosial yang terbaik untuk kita adalah lingkungan sosial memiliki pandangan hidup masih ada hubungannya dengan ini. Seperti memanajemen waktu, produktifitas, peningkatan skill, dll.